Hakekat Koperasi
Bagi orang koperasi asas dan prinsip koperasi
merupakan kepribadian koperasi sebagai watak yang menyatu dalam diri koperasi
yang mempedomani dan memberikan arah kepada segala tingkah laku dan tindakan
koperasi sebagai perkumpulan maupun perusahaan. Dengan lain perkataan hakekat
koperasi ditentukan oleh asas, prinsip dan bagaimana menghayati bagi warganya
dan pelaksanaan operasionalnya.
Hakekat ini secara jelas diungkapkan oleh Charles
Gide (seorang guru besar ekonomi perancis) bahwa koperasi “kalau mau berkembang
dan tetap setia pada dirinya sendiri dan
tidak menyimpang menjadi bentuk lain, maka nilai-nilai moral yang mendasarinya
harus merupakan realita-realita hidup dalam kegiatan maupun tingkah laku
orang-orang koperasi”. Dengan lain perkataan hakekat koperasi bukan ditentukan
oleh nama yang disandangnya atau hak badan hukum yang diperolehnya dari negara,
akan tetapi apakah asas dan prisip-prisipnya sudah merupakan realita-realita
hidup dalam kegiatan maupun tingkah laku koperasi beserta warganya.
Keadaan seperti itulah yang sering kali
mengundang kritik dan kecaman dari gerakan koperasi maupun darimluar berasal
dari mereka yang secara tulus bersimpati pada koperasi, dari mereka yang memang tidak senang kepada koperasi atau dari
mereka yang cukup netral. Motivasinya berbeda-beda ada yang jujur yang ingin
melihat koperasi berkembang murni sesuai dengan asas dan prisnip-prinsipnya,
ada yang timbul karena menganggap koperasi berbahaya terhadap presepsi dan
kepentingannya dan ada pula karena kurang mengetahui masalahnya secara
mendalam. Kritik dan kecaman (dan malahan ancam-ancaman disertai dengan
tindakan kekerasan) bukan soal baru bagi koperasi sebagai badan ekonomi yang
memiliki ideologi tertentu dan hal itu dapat kita baca dari tulisan-tulisan
mengenai koperasi sejak berdirinya abad 19 lalu sampai sekarang dibanyak bagian
dunia.
Maka dapat disimpulkan karena
tantangan-tantangan seperti itu yang membuat koperasi makin tegar, dan memiliki
ketahanan maupun mental ideologi yang cukup tangguh karena selalu dihadapkan
pada situasi-situai yang menekan tetapi memeberikan kesempatan pula untuk mawas
diri mengkaji kembali konsep-konsepnya serta melakukan konsolidasi
organisasinya dan selanjutnya maju lagi dengan semangat dan konsep yang lebih
segar.
Referensi :
·
Buku manajemen koprasi teori dan praktik – Arifin Sitio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar