Sabtu, 03 Januari 2015

Hakekat Koperasi

Hakekat Koperasi

Bagi orang koperasi asas dan prinsip koperasi merupakan kepribadian koperasi sebagai watak yang menyatu dalam diri koperasi yang mempedomani dan memberikan arah kepada segala tingkah laku dan tindakan koperasi sebagai perkumpulan maupun perusahaan. Dengan lain perkataan hakekat koperasi ditentukan oleh asas, prinsip dan bagaimana menghayati bagi warganya dan pelaksanaan operasionalnya.
Hakekat ini secara jelas diungkapkan oleh Charles Gide (seorang guru besar ekonomi perancis) bahwa koperasi “kalau mau berkembang dan tetap setia pada dirinya sendiri  dan tidak menyimpang menjadi bentuk lain, maka nilai-nilai moral yang mendasarinya harus merupakan realita-realita hidup dalam kegiatan maupun tingkah laku orang-orang koperasi”. Dengan lain perkataan hakekat koperasi bukan ditentukan oleh nama yang disandangnya atau hak badan hukum yang diperolehnya dari negara, akan tetapi apakah asas dan prisip-prisipnya sudah merupakan realita-realita hidup dalam kegiatan maupun tingkah laku koperasi beserta warganya.
Keadaan seperti itulah yang sering kali mengundang kritik dan kecaman dari gerakan koperasi maupun darimluar berasal dari mereka yang secara tulus bersimpati pada koperasi, dari mereka yang  memang tidak senang kepada koperasi atau dari mereka yang cukup netral. Motivasinya berbeda-beda ada yang jujur yang ingin melihat koperasi berkembang murni sesuai dengan asas dan prisnip-prinsipnya, ada yang timbul karena menganggap koperasi berbahaya terhadap presepsi dan kepentingannya dan ada pula karena kurang mengetahui masalahnya secara mendalam. Kritik dan kecaman (dan malahan ancam-ancaman disertai dengan tindakan kekerasan) bukan soal baru bagi koperasi sebagai badan ekonomi yang memiliki ideologi tertentu dan hal itu dapat kita baca dari tulisan-tulisan mengenai koperasi sejak berdirinya abad 19 lalu sampai sekarang dibanyak bagian dunia.
Maka dapat disimpulkan karena tantangan-tantangan seperti itu yang membuat koperasi makin tegar, dan memiliki ketahanan maupun mental ideologi yang cukup tangguh karena selalu dihadapkan pada situasi-situai yang menekan tetapi memeberikan kesempatan pula untuk mawas diri mengkaji kembali konsep-konsepnya serta melakukan konsolidasi organisasinya dan selanjutnya maju lagi dengan semangat dan konsep yang lebih segar.
 Referensi :

·         Buku manajemen koprasi teori dan praktik – Arifin Sitio

Tidak ada komentar:

Posting Komentar